intro
Em Bm C A
Em
aku Bukanlah Peri
G
Yang Kan Turun Dari Langit
D
Yang Bisa Memberikan
Am
Semua Keinginanmu
Em
aku Bukanlah Bintang
G
Bersinar Dimalam Hari
D
Tapi ku Punya Cinta
Am
Yang ku Berikan
Reff
Em
Tak Selamanya
Bm C A
Cinta Harus Saling Memiliki
Em Bm
Tak Semestinya Sayang
C A
Di Jadikan Perhiasan
Em
Kau Harus Mengerti
G
Apa Artinya Cinta
D
Bukan Satu Alasan
Am
Kau Harus Miliki Aku
Em
ini Bukanlah Akhir
G
Dari Cerita Cintamu
D
Masih Banyak Tempat
Am
Masih Banyak Ruang
Kembali Ke Reff
saat lg pada gak ada kerjaan di seminari...
saat seperti zaman dahulu kala..haha
saat bersama teman-teman
Didewasa kali ini saya kembali mencoba mengingat akan berbagai pengalaman yang saya alami sejak masih kecil sampai saat ini. Saya merasa begitu banyak mengalami kejadian-kejadian yang tidak saya duga semenjak kecil. Hal ini setelah saya ingat-ingat justru membuat saya terkejut sendiri. Dalam benak saya yang terpikir adalah ternyata saya mampu untuk menghadapi segala rintangan yang ada.
Saat itu ketika saya duduk dibangku sekolah dasar saya jarang sekali pergi ke gereja. Hal ini disebabkan karena faktor dari lingkungan sekitar rumah yang mayoritas adalah umat beragama islam. Saat itu saya hanya tinggal bersama kakek nenek di Yogyakarta, sebab ayah dan ibu sudah pergi ke
Hingga pada suatu hari yaitu tepatnya hari minggu saya bertemu dengan teman saya yang bersepeda ingin pergi ke gereja. Teman saya itu katolik sehingga saya pun di ajaknya. Pada saat itu juga saya baru sadar bahwa Gereja Katolik dan Gereja Kristen itu memiliki tata cara liturgi yang berbeda. Tentu saya malu sekali ketika mengetahui hal tersebut. Sempat beberapa minggu saya tidak pergi ke gereja baik Gereja Katolik maupun Gereja Kristen. Bahkan kakek nenek saya sempat curiga dengan perubahan yang ada dari diri saya. Mereka curiga atau apalah yang terpenting saya haus bisa mengungkapkan apa yang sudah saya ketahui. Meski itu akan membuat kaget kakek nenek saya. Sebab kakek nenek saya memang memiliki pendidikan yang mungkin dapat dikatakan belum mencapai standar.
Suatu saat ketika saya sedang asyik berbicara dengan kakek nenek saya, tiba – tiba ada perasaan yang muncul dari dalam diri saya untuk mengatakan apa yang sudah saya ketahui. Dalam pikiran saya mungkin kakek nenek akan kecewa dengan apa yang saya katakana sebab nantinya tidak bisa pergi ke gereja bersama kembali. Sebab saya adalah satu-satunya cucu yang ada di rumah pada waktu itu, karena adik saya sudah datang ke
Tanggapan yang saya terima dari kakek nenek saya adalah senang. Sebab mereka ingin saya mengetahuinya sendiri tanpa harus di beritahu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk didikan dari kakek nenek saya agar saya mampu menjadi pribadi yang mandiri dimana saya harus bisa mencari tahu sendiri tanpa harus diberitahu terlebih dahulu. Ini merupakan salah satu tes kesadaran untuk diri saya. Saya pun senang menerima tanggapan tersebut.
Menurut saya pengalaman yang satu ini karunia Tuhan hadir untuk diri saya dimana Tuhan memberi tahu saya mana yang benar melalui perantara yaitu teman saya sendiri. Saya begitu bersyukur atas apa yang telah terjadi kepada diri saya. Sebab setelah saya refleksikan dengan Tuhan hadir memberi tahu saya mana yang benar maka dengan itu pula dapat saya simpulkan bahwa Tuhan akan selalu memperhatikan umatnya dimana saja.
Juga Tuhan akan selalu memberi sebuah kejutan yang tak terduga bagi siapa saja yang percaya pada-Nya. Terbukti ketika saya memperkirakan bahwa kakek nenek saya akan tidak suka pada saya atas kejujuranku. Ternyata karunia Tuhan hadir kembali dan saya justru mendapat suatu pelajaran baru yang mungkin belum tentu teman-temanku yang lain dapat mengalaminya.
kuyakin dalam hatiku
kau satu yang ku perlu
kurasa hanya dirimu
yang membuatku rindu
* bila saat nanti kau milikku
kuyakin cintamu
takkan terbagi, takkan berpaling
karena kutahu engkau begitu
karena kutahu engaku begitu
hingga ku pasti menunggu
selama apapun itu
demi cinta yang kurasakan
yang hanyalah kepadamu
** percayalah kusungguh-sungguh
mengatakan semua
yakinkan hatimu kau milikku
karena kutahu engkau begitu
karena kutahu engkau begitu
Baru-baru ini teman-teman Gonzaga digemparkan dengansebuah berita tentang pembangunan fasilitas sekolah. Rencananya sekolah akan membangun fasilitas lapangan bola. Hal ini jalas membuat mereka bertanya-tanya, apakah benar pembangunan ini akan dilaksanakan. Oleh karena itu, kami tim The Reazont mencoba untuk menanyakan nya lebih detail kapada kepala sekolah SMA Kolese Gonzaga.
Berdasarkan wawancara yang kami laksanakan pada kamis, 4 mei 2009, bahwa isu tersebut benar-benar nyata. Drs. J. Heru Hendarto, SJ selaku kepala SMA Kolese Gonzaga mengatakan bahwa akan adanya renovasi lapangan bola ini dimaksudkan untuk memberikan pelanyanan pendidikan yang lebih baik kepada sisiwa-siswi SMA Gonzaga.
Pembangunan yang akan dilakukan oleh sekolah tidak hanya lapangan bola saja melainkan masih banyhak fasilitas lain yang akan dibangun diantaranya audiovisual, auditorium untuk pertemuan, ruang rektorat untuk rapat yang memmuat kurang lebih tiga puluh orang. Bagi Rm. Heru pembangunan ini akan menjadi sempurna bila ada dukungan dari semua pihak, salah satunya dari siswa-siswinya sendiri. Dukungan yang deberikan tidak harus berupa dana tetapi bisa berupa pemeliharaan setelah pasca pembangunan. Salah satunya tidak mencorat-coret tembok, tidak membuang sampah sembarangan dan masih banhyak contoh lainyanya. Untuk pembangunan lapangan bola sendiri sekolah harus mengucurkan dana sebesar empat ratus juta dengan tipe lapangan drainase (lapangan dengan penyerapan air hujan yang cepat). Pembangunan ini diadakan pada saat semester I TP 2009/2010. Pembangunan ini juga akan menghilangkan beberapa fasilitas yang ada salah satunya teras pinggir lapangan, dan Gazebo.
Beliau juga mengatakan bahwa pembangunan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2003-2004 salah satunya hall basket dan kantin yang menelan biaya satu setengah miliar juga taman yang menelan biaya 28 juta.
Harapan Rm. Heru dengan diadakanya pembangunan ini adalah siswa-siswi SMA Gonzaga memiliki sense of belongings yang artinya rasa kesadaran untuk memelihara lingkungan hidup di sekitar kita.
Maraknya Penggunaan -facebook dikalangan -masyarakat membuat Paus Benedictus XVI ikut ambil bagian dalam ¬menyampaikan aspirasinya melalui pesan yang diberikan dalam rangka Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-43 pada tanggal 24 Mei 2009. Pesan yang diberikan melaui 9 pesan penting yang diberikan kepada setiap uskup dinegaranya. Inti dari 9 pesan itu adalah “dengan adanya jaringan komunikasi online, janganlah hanya dijadikan sebagai sarana mencari banyak teman. Namun juga harus dijadikan ¬sebagai media pewartaan injil kepada setiap umat manusia di dunia.” Melalui pernyataan ini masyarakat dunia diajak untuk ¬mencintai teknologi untuk menciptakan persahabat online, relasi baru, dan pewartaan injil.
“Facebook yang telah saya gunakan tidak hanya -digunakan untuk mencari teman namun saya gunakan pula untuk berbagi suatu ayat dalam kitab katolik kepada beberapa teman saya yang seagama”, ungkap pak Mazmur, salah satu pegawai yang bekerja sebagai resepsionis di ¬Seminari Wacana Bhakti. Dengan begitu pesan dari Paus telah tersampaikan kepada beberapa umatnya di dunia. Zaman yang terus berkembang akan selalu -memberikan sebuah inovasi baru demi kenyamanan masyarakat dalam -berkomunikasi via dunia maya.
Ini Cinta dan Realita
Segala Sesuatu Yang Ada Disini
Dengan Segala Suka dan Duka
Hari Demi Hari
Terus Coba Ku Jalani
Mencoba Menjalani
Sesuatu Yang Tak Pasti
Jangan Berkata Tidak Bila Kau Benar Jatuh Cinta
Terus Terang Saja, Untuk Apa Dusta
Cinta Adalah Sebuah Anugerah
Kau Layak Berbahagia
Tanpa Cinta
Sengsara Berpihak Pada Kita
Cobaan Pasti Datang
Rintangan Pasti Menghalang
Tanpa Mempedulikan Waktu
Tak Terukur Besarnya
Siapapun Tak Tahu
Namun Yakinlah Cinta Itu…
Mengerti Maksudmu
Mengerti Maumu
Mengerti Kata Hatimu
Mengerti Segala Yang Kau Harapkan
Berilah Celah Di Hatimu
Berikanlah Sedikit tempat Di Hatimu
Tanamkanlah Benih Cinta Itu
Siramilah Dengan Ketulusan Hati
Agar Mampu Merekah Sepanjang Hari
Mendunia Di Setiap Hati
Created By:
Heribertus Septian Panji M.